Sobat kursus CNC, mesin gerinda silindris adalah alat pemesinan yang berfungsi untuk membuat bentuk-bentuk silindris, silindris bertingkat, dan sebagainya.
Mesin gerinda silindris memiliki empat gerakan utama pada saat beroperasi, yaitu:
• Gerak meja memanjang
• Gerak putar benda kerja
• Gerak putar roda gerinda
• Gerak pemakanan
Pada proses pemesinan yang dilakukan pada mesin gerinda selindris ini terdapat beberapa proses saat pengerjaan mesin gerinda. Proses pemesinan yang dilakukan antara lain :
1.Pemilihan roda gerinda
Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan roda gerinda yang akan dipergunakan pada proses pemesinan, antara laian:
- Sifat fisik benda kerja, menentukan pemilihan
jenis butiran abrasive. Tegangan tarik tinggi
– Al2O3, tegangan tarik rendah – SiC,
Boron nitrid dan intan.
- Banyaknya material yang harus dipotong dan hasil akhir yang diinginkan, menentukan pemilihan ukuran butiran abrasive.
- Busur singgung penggerindaan
busur singgung besar – roda gerinda lunak, busur singgung kecil – roda gerinda keras.

b. Faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan roda gerinda:
Kecepatan putar roda gerinda
Kecepatan potong benda kerja Konstruksi mesin
Kecepatan potong adalah faktor yang berubah-ubah dan mempengaruhi dalam pemilihan tingkat kekerasan roda gerinda
Perhitungan Teoritis pada Mesin Gerinda Silindris
- Menghitung kecepatan putar roda gerinda

Dimana :
n = kecepatan putar (rpm)
Vc = kecepatan potong (mm/det)
d = diameter roda gerinda (mm)
b. Menghitung kecepatan putar benda kerja

Dimana
nw = kecepatan putar benda kerja (rpm)
vw = kecepatan potong benda kerja (mm/menit)
d = diameter benda kerja (mm)
c. Menghitung kecepatan gerak meja (feeding)

Dimana:
Ls = Kecepatan gerak meja (mm/menit)
nw = Kecepatan putar benda kerja (rpm)
S = kec. pemotongan setiap putaran benda kerja (mm/putaran).