Daftar Isi
Pahat Potong Mesin Bubut CNC
Saat ini dengan adanya berbagai macam pahat potong yang tesedia di pasaran untuk proses bubut CNC modern, mau tidak mau menuntut seorang operator mesin bubut CNC memiliki pengetahuan mengenai tipe dan jenis pahat potong mesin milling dan bagaimana pisau potong tersebut dapat digunakan sesuai dengan proses pengerjaan miling yang dikehendaki.
Secara umum pahat potong Mesin Bubut CNC ditinjau dari segi geometrinya hampir sama dengan yang digunakan pada mesin bubut manual. Namun saat ini pahat potong untuk mesin bubut CNC lebih banyak menggunakan pahat sisipan ( insert ) yang dapat dibongkar pasang . Insert biasanya terbuat dari bahan Carbide, CBN atau Ceramic yang dipasang pada dudukan pahatnya dengan cara diklem dan dikencangkan dengan skrup.

Keuntungan Menggunakan Pahat Sisipan
Berikut adalah keuntungan menggunakan pahat sisipan (insert) adalah sebagai berikut :
– Ketika salah satu sisi pahatnya sudah aus/ tumpul maka sisi yang lainnya masih dapat digunakan.
– Pahat sisipan dapat diganti dengan mudah dan cepat.
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa sisipan ( insert) biasanya terbuat dari bahan carbide, ceramic, cermet atau intan. Sistem sisipan / insert ini dapat diaplikasikan sesuai dengan proses bubut yang akan dikerjakan. Insert juga dilapisi berbagai macam bahan pelindung agar dapat memotong lebih cepat dan dapat bertahan lama.

Bentuk-bentuk Pahat Sisipan
Berbagai bentuk insert dapat dilihat pada gambar berikut :
Keterangan :
A = parallelogram 850 B = parallelogram 820 C = diamond 800 D = diamond 550
E = diamond 750 H = hexagon K = diamond 550 L = rectangle
M = diamond 860 O = octagon P = pentagon R = round
S = square T = triangle V = diamond 350
W – trigon 800
Pada pemakaian insert, untuk meminimalisir defleksi dan kemungkinan getaran, maka insert perlu didukung dengan pahat pemegang/badan pahat yang kuat, kokoh dan terbuat dari baja tempa .
Jenis-jenis Pahat Pemegang
Berikut Jenis – Jenis Pahat Pemegang berdasarkan strandar ANSI :
Keterangan :
A = 0° side-cutting edge angle, straight shank
B = 15° side-cutting edge angle, straight shank
C = 0° end-cutting edge angle, straight shank (digunakan untuk proses pembubutan cutoff dan pembuatan alur)
D = 45° side-cutting edge angle, straight shank
E = 30° side-cutting edge angle, straight shank (digunakan untuk proses pembuatan ulir)
F = 0° end-cutting edge angle, offset shank (digunakan untuk proses pembubutan muka )
G = 0° side-cutting edge angle; offset shank
Segera ikuti kelas kursus gratis secara bertahap di sini, agar anda dapat mengikuti magang secara offline di dunia industri manufaktur. ini adalah salah satu partner industri kami yang saat ini menerima para siswa yang lulus dengan nilai memuaskan di program kursus kami.