Cara Menghitung Kecepatan Putaran dan Pemakanan dalam Penggunaan Mesin Bubut

Cara Menghitung Kecepatan Putaran dan Pemakanan dalam Penggunaan Mesin Bubut

Cara Menghitung Kecepatan Putaran

Kecepatan putaran mesin bubut adalah, kemampuan kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan pemotongan atau penyayatan dalam satuan putaran/ menit.

Maka dari itu untuk mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh seberapa besar kecepatan potong dan keliling benda kerjanya.

Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerjanya.

Rumus Putaran Mesin

Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran mesin bubut adalah:

Cs = π.d.n Meter/ menit

Karena satuan kecepatan potong (Cs) dalam meter/menit sedangkan satuan diameter benda kerja dalam milimeter. Maka satuannya harus disamakan terlebih dahulu yaitu dengan mengalikan nilai kecepatan potongnya dengan angka 1000 mm.

Maka rumus untuk putaran mesin menjadi:

Kecepatan pemakanan atau ingsutan ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Diantaranya: kekerasan bahan, kedalaman penyayatan, sudut sudut sayat alat potong; bahan alat potong, ketajaman alat potong dan kesiapan mesin yang akan digunakan.

Kesiapan mesin ini dapat diartikan, seberapa besar kemampuan mesin dalam mendukung tercapainya kecepatan pemakanan yang optimal. Disamping beberapa pertimbangan tersebut; kecepatan pemakanan pada umumnya untuk proses pengasaran ditentukan pada kecepatan pemakanan tinggi.

Karena tidak memerlukan hasil pemukaan yang halus (waktu pembubutan lebih cepat); dan pada proses penyelesaiannya/ finishing digunakan kecepatan pemakanan rendah; dengan tujuan mendapatkan kualitas hasil penyayatan yang lebih baik; sehingga hasilnya halus (waktu pembubutan lebih cepat).

Besaran Kecepatan

Besarnya kecepatan pemakanan (F) pada mesin bubut ditentukan oleh seberapa besar bergesernya pahat bubut (f) dalam satuan mm/putaran dikalikan seberapa besar putaran mesinnya (n) dalam satuan putaran. Maka rumus untuk mencari kecepatan pemakanan (F) adalah:

F = f x n (mm/menit).

Keterangan:
f= besar pemakanan atau bergesernya pahat (mm/putaran)
n= putaran mesin (putaran/menit)

Contoh 1:
Sebuah benda kerja akan dibubut dengan putaran mesinnya (n) 750
putaran/menit dan besar pemakanan (f) 0,2 mm/putaran.

Pertanyaannya adalah:
Berapa besar kecepatan pemakanannya ?

Jawaban:
F = f x n
F = 0,2 x 750 = 150 mm/menit.
Pengertiannya adalah, pahat bergeser sejauh 150 mm, selama satu menit.

Contoh 2:
Sebuah benda kerja berdiameter 40 mm, akan dibubut dengan kecepatan potong
(Cs) 25 meter/menit dan besar pemakanan (f) 0,15 mm/ putaran.

Pertanyaannya adalah: Berapa besar kecepatan pemakanannya ?
Jawaban:
n =1000. Cs /π. d
= 1000.25 / 3,14.40
= 199,004 ≈ 199 Rpm
F = f x n
F = 0,15 x 199 = 29,85 mm/menit.
Pengertiannya adalah, pahat bergeser sejauh 29,85 mm, selama satu menit.

Anda bisa mengikuti kursus online di Kursus CNC untuk bisa memahami lebih dalam lagi cara menghitung kecepatan. Dan Anda pun berpeluang mengikuti program magang di perusahaan mitra Kursus CNC

Cara Mengoperasikan Mesin Bubut Manual

Cara Mengoperasikan Mesin Bubut Manual

Pengertian mesin bubut adalah Alat untuk mengubah bentuk benda kerja dengan jalan menyayat dengan mengunakan pahat.

Mesin bubut mempunyai prinsip kerja sebagai berikut : 

Poros spindel akan memutar benda kerja melalui roda gigi penghubung, putaran akan disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat.

Mesin Bubut dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : 

  • Pertama, mesin Bubut Universal
  • Kedua, mesin Bubut Khusus
  • Ketiga, mesin Bubut Konvensional
  • Terakhir, mesin Bubut CNC

Bagian-bagian utama mesin bubut pada umumnya terdiri dari bagian sebagai berikut:

  1. Kepala tetap
  2. Kepala lepas
  3. poros transportir
  4. Eretan
  5. Bed

Teknik-Teknik Membubut dasar yang menggunakan mesin bubut :

  1. Cekam Benda kerja ½ bagian
  2. Benda kerja ditumpu dengan kepala lepas
  3. Membubut dengan mengunakan 2 center

Cara Pengoperasian Mesin Bubut

Adapun cara mengoperasikan mesin bubut pada prinsipnya adalah sebagai berikut :

A.    Cara menghidupkan dan Mematikan Mesin Bubut

Cara menghidupkan mesin bubut yaitu menekan tuas on/ off pada mesin bubut sehingga spindle dapat berputar. Ada beberapa yang di perhatikan dalam menghidupkan mesin bubut diantaranya, emergency harus di setel keluar dan tutup spindle harus di tutup. Jika hal tersebut tidak dilakukan maka mesin (spindel) tidak akan hidup.

B.    Cara mengoperasikan dan Mengendalikan Putaran Spindle

Cara mengoperasikan dan mengendalikan putaran spindle adalah mengatur tuas pengatur kecepatan spindle sesuai dengan plat tabel yang sudah ada pada mesin bubut.

C.    Cara Mengoperasikan Supor atau Eretan

Cara mengoperasikan eretan yaitu dengan memutar eretan kekanan ataupun kekiri, sesuai dengan pemakanan yang ingin dilakukan.

D.    Cara Mengoperasikan Mesin Bubut

  1. Siapkan peralatan dan perlegkapan yang akan digunakan
  2. Cek kondisi / kesiapan mesin
  3.  Masukkan sumber utama arus
  4.  Atur putaran spindel yang akan digunakan sesuaikan dengan material yang digunakan (ditentukan melalui perhitungan atau tabel  cutting speed)
  5. Pasang senter putar pada kepala lepas
  6. Lalu pasang pahat dengan ujung sayat setinggi ujung senter
  7. Pasang / cekam benda kerja
  8. Dekatkan pahat pada ujung benda kerja yang akan disayat
  9. Hidupkan mesin dengan tombol / saklar  pengendali dan Lakukan penyayatan

Itulah cara pengoperasian mesin bubut manual yang bisa Anda pahami lebih dalam lagi dengan mengikuti kursus online di Kursus CNC. Dan Anda berkesempatan mengikuti program magang di perusahaan mitra Kursus CNC.

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menggunakan Mesin Bubut

Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Menggunakan Mesin Bubut

Menggunakan Mesin Bubut

Sobat kursus CNC, dalam mengoperasikan mesin bubut tentunya ada prosedur –prosedur yang harus dilakukan yang biasa disebut dengan Standar Operating Procedure (SOP).

Dalam SOP ini memuat hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan mesin bubut.

Ada beragam hal yang butuh di perhatikan dalam memakai mesin bubut untuk memudahkan pelaksanaan dan alat pelindung diri operator dalam pengoperasian.

Ada banyak hal yang butuh di perhatikan sebelum memakai mesin bubut itu.

Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan Mesin Bubut

a. Lihat dan Mengetahui Mesin

1) Kepala Lepas

Kepala terlepas pada mesin bubut mesti jalan dengan lancar. System tanggemnya harus juga diperhatikan masihlah jalan dengan prima atau tak.

Yakinkan semuanya berperan dengan prima supaya tak mengganggu pekerjaan. Mengenai jika kepala terlepas ini rusak, seumpama pada system tanggemnya, akan membuat kepala terlepas mundur dan pekerjaan jadi terganggu.

2) Spindel 

Spindel dalam bagian ini yakni kita mesti mengecek putaran spindel apakah stabil atau tak; dan kecepatan putarnya sesuai sama pada tabel atau tak. Dan diperhatikan ada nada aneh atau tak di dalam mesin bubut tersebut.

3) Tempat tinggal Pahat/Tool Post

Dalam tempat tinggal pahat yang butuh diperhatikan sendiri yakni dalam pengunciannya. Yakni pada manfaat pengunci pahatnya dan pengunci sudutnya.

Diupayakan semua berperan sedemikian rupa. Jika pengunci tak prima maka dalam pelaksanaan akan mengubah posisi pahat yang berimbas pada hasil pelaksanaannya seperti jadi tak presisi. Bahkan juga pahat lepas dari tempat tinggal pahat.

4) Aliran Coolant

Yang disebut dalam aliran coolant sendiri yakni pada selang coolantnya. Yakinkan coolant mengalir dengan prima tidak ada yang terhalang; dan aliran coolant jalan dengan lancar supaya tak terhalang. Kita mesti melindungi kebersihan aliran coolant supaya aliran tak mampat.

5) Rem

Terdapat banyak tipe mesin bubut sekarang ini yang memakai rem. Maksud rem sendiri supaya ketika pelaksanaan berlangsung suatu hal yang tidak dikehendaki.

Kita dapat segera mematikan mesin lalu mencapai rem untuk hentikan putaran dan kurangi kekeliruan. Yakinkan rem berperan dengan baik.

6) Kelistrikan

Kelistrikan yaitu hal yang begitu penting dalam menggerakkan mesin bubut. Yakinkan tegangan listrik yang diperlukan mesin bubut penuhi persyaratan minimal mesin bubut.

Begitu juga kita mesti mengecek kelistrikan pada mesin bubut tersebut, dicek adakah banyak hal yang bisa menyebabkan terjadinya konsleting pada mesin bubut.

7) Tombol

Yakinkan tombol – tombol pada mesin bubut jalan sesuai sama manfaatnya. Contoh pada tombol emergency mesti berperan dengan sedemikian rupa. 

Bagian Utama  Mesin Bubut Bagian dan Fungsinya

Bagian Utama Mesin Bubut Bagian dan Fungsinya

Sobat kursus CNC, seperti yang kita ketahui bahwa mesin bubut merupakan salah satu jenis mesin perkakas yang banyak digunakan dì industri manufaktur, bengkel teknik, lembaga pendidikan vokasional, kursus atau pelatihan mesin dan lain-lain.

Mesin bubut digunakan untuk membuat bermacam-macam jenis produk atau benda kerja yang dilakukan dengan cara pemotongan benda kerja. Proses pemotongan benda kerja ini dilakukan dengan cara menyayat benda kerja yang berputar oleh suatu alat potong (pahat) yang digerakkan secara lurus (translasi) dalam arah sejajar maupun melintang sumbu benda kerja.

Prinsip kerja dari mesin bubut adalah sebagai berikut:
Benda kerja yang dipasang pada cekam mesin diputarkan melalui poros spindel mesin. Kemudian pahat bubut digerakkan translasi secara memanjang ataupun melintang benda kerja sehingga terjadi “pemakanan” atau penyayatan benda kerja oleh pahat

Bagian-bagian Utama Mesin Bubut

Pada umumnya bagian-bagian utama mesin bubut standar terdiri dari:

1. Kepala tetap (head stock)
2. Kepala lepas (tail stock)
3. Eretan memanjang (longitudinal carriage/saddle)
4. Eretan melintang (cross slide)
5. Eretan atas (top slide)
6. Rumah pahat (tool post)
7. Alas mesin (lathe bed)
8. Poros pembawa (feed shaft)
9. Poros transportir (lead screw)
10. Tuas roda gigi (gear lever)
11. Tuas motor (motor lever)
12. Cekam (chuck)

Komponen utama dari mesin bubut di atas mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Kepala tetap, pada kepala tetap ini terdapat poros spindel mesin yang berfungsi sebagai tempat kedudukan cekam (chuck) sehingga bila poros spindel berputar maka cekam juga akan ikut berputar.

Kepala tetap

2. Kepala lepas, berfungsi untuk mendukung benda kerja yang panjang, di mana senter diam ataupun senter putar dapat dipasang pada kepala lepas ini. Kepala lepas dapat digeserkan maju-mundur sepanjang alas mesin.

3. Eretan alas atau eretan memanjang berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah memanjang sejajar sumbu benda kerja. Eretan alas ini memiliki roda pemutar yang dapat diputar secara manual maupun secara otomatis. Dengan demikian eretan memanjang ini dapat bergerak mendekati atau menjauhi kepala tetap.


4. Eretan melintang berfungsi untuk melakukan gerakan pemakanan arah melintang sumbu benda kerja.

5. Eretan atas atau eretan kombinasi memiliki fungsi untuk melakukan gerakan pemakanan ke arah sudut yang diinginkan sesuai penyetelannya.

Rumah pahat digunakan untuk memegang (menjepit) pahat. Secara garis besar rumah pahat dapat dibedakan menjadi rumah pahat standar dan rumah pahat yang dapat disetel.

Alas mesin berfungsi sebagai tempat kedudukan eretan memanjang dan kepala lepas.

8. Poros pembawa mempunyai fungsi untuk membawa eretan pada waktu melakukan pembubutan secara otomatis.

9. Poros transportir merupakan poros berulir yang pada umumnya memiliki bentuk ulir trapesium atau segi empat. Poros transportir digunakan untuk membawa eretan sewaktu melakukan pembubutan ulir.

10. Tuas roda gigi digunakan untuk mengatur kecepatan poros spindel mesin bubut.

11. Tuas motor dipakai untuk menjalankan motor penggerak mesin.

12. Cekam atau chuck, sebenarnya cekam ini merupakan perlengkapan dari mesin bubut. Cekam dipasang pada poros spindel mesin dan dipakai untuk menjepit benda kerja yang akan dibubut.

Jenis-jenis Mesin Perkakas Konvensional

Jenis-jenis Mesin Perkakas Konvensional

Sobat kursus CNC, pada artikel kali ini akan dibahas tentang jenis-jenis mesin perkakas konvensional.

Buat yang sudah terbiasa dengan mesin produksi atau memiliki latar belakang pendidikan teknik, tentunya sering mendengar kata mesin perkakas ini.

Mesin perkakas merupakan alat mekanis yang digunakan untuk membuat komponen dari logam ataupun material padat lainnya.

Mesin konvensional adalah sebuah mesin perkakas yang memanfaatkan energi listrik. Kemudian ditransfer menjadi gerak, baik menjadi gerak berputar atau gerakan bolak balik.

Mesin perkakas konvensional ini gerakan sumbunya, gerakan pemakanan dan pengaturan putarannya masih dioperasikan secara manual oleh operator mesin.

Fungsi utama dari mesin perkakas ini dapat digunakan untuk melakukan proses manufaktur. Melakukan Proses terhadap raw materia menjadi benda kerja berupa komponen mekanik.

Jenis-jenis Perkakas Mesin Konvensional yang biasa digunakan di bengkel-bengkel produksi adalah:

1. Mesin Bubut (Turning Machine)

2. Mesin Frais (Milling Machine)

3. Mesin Gerinda (Grinding Machine)

4. Mesin Bor (Drilling Machine)

Perkakas Mesin Bubut

Mesin bubut adalah sebuah mesin perkakas yang digunakan untuk melakukan proses pemotongan logam. proses pemotongan tersebut dengan cara proses putar. Biasanya benda kerja yang diproses adalah benda kerja berbentuk silinder. benda kerja bentuk silinder pejal maupun berlubang.

Proses bubut menghasilkan bagian-bagian mesin berbentuk silindris. Bentuk dasarnya dapat didefinisikan sebagai proses pemesinan permukaan luar benda silindris atau bubut rata.

Mesin Frais

Mesin frais adalah termasuk mesin perkakas proses pemotongan logam dengan proses putar juga. Proses pemesinan frais (milling) adalah proses penyayatan benda kerja menggunakan alat potong dengan mata potong banyak yang berputar.

Permukaan yang disayat bisa berbentuk datar, menyudut, atau melengkung.

Mesin Gerinda

Prinsip kerja mesin gerinda adalah roda gerinda berputar, kemudian bersentuhan dengan benda kerja dan terjadilah pemotongan.

Mesin Bor

Mesin bor adalah mesin untuk membuat lubang berbentuk silinder dalam bahan yang pejal. Atau dapat digunakan untuk memperbesar Lubang bor.

Jasa pemesinan konvensional di jabodetabek

Anda dapat menghubungi kami apabila membutuhkan jasa Pemesinan Milling CNC untuk pembuatan spare part . Sentra Teknika Prima menjadi penyedia jasa manufaktur untuk pemesinan CNC; dan Fabrikasi sejak 2003 dan memiliki tim dengan pengalaman di berbagai bidang industri.

Segera hubungi kami untuk mengkonsultasikan masalah Pembuatan spare part Custom, Jig, Fixture dan fabrikasi  industri Anda.

Kami siap membantu.

Mulai dari tahap konsultasi, perencanaan, planning dan juga hasil akhir. Apabila terjadi kendala sewaktu-waktu Anda bisa menghubungi kami untuk melenyapkan rasa khawatir Anda.

Kursus CNC adalah situs e-learning untuk kamu yang ingin belajar mesin CNC dari dasar hingga mahir.

Home

Course

Article

Contact Us

Ruko Pondok Hijau Blok A5 No 11
Pengasinan Rawalumbu
Kota Bekasi 171115
cs@kursuscnc.com