Kesehatan keselamatan kerja di Bengkel CNC

Kesehatan keselamatan kerja di Bengkel CNC

Kesehatan keselamatan kerja di Bengkel CNC

Kesehatan keselamatan kerja di Bengkel CNC atau di lingkungan kerja, seharusnya menjadi hal pertama yang harus dipahami oleh setiap pekerja di bengkel manufaktur. Sebelum belajar tentang menjadi operator dan programmer mesin CNC pada bengkel manufaktur.

Hendaknya kesadaran  akan K3L di lingkungan kerja sudah menjadi pola pikir setiap orang. Karena penerapan K3L ini akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada orang disekitar kita. Bukan hanya berdampak pada orang disekitar kita saja, namun juga dapat berdampak pada mesin, peralatan dan lingkungan kerja sehari-hari.

Dengan demikian, apabila K3L diterapkan dengan penuh kesadaran akan berdampak positif. Dan jika tidak diterapkan, tentunya akan berdampak negatif terhadap diri sendiri dan lingkungan kerja.

sumber gambar

Terdapat beberapa kegiatan standar  yang praktis yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan terkait penerapan K3L. Terutama pada saat melakukan proses produksi di bengkel manufaktur.

Penerapan Kesehatan dan keselamatan kerja di Bengkel CNC

  1. Menggunakan pakaian kerja yang pas dibadan.  Jangan terlalu longgar dan rapikan bagian-bagian pakaian yang menjuntai yang dapat berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja.
  2. Menggunakan sepatu keselamatan (safety shoe).
  3. Menggunakan  kacamata pelindung ketika sedang mengoperasikan mesin atau melakukan kegiatan kegiatan produksi lainnya.
  4. Untuk Operator CNC, usahakan selalu tutup pintu mesinnya Ketika mesin sedang beroperasi. Jangan terlalu dekat dengan meja mesin di saat Pergantian Tool Otomatis (Auto Tool Change) berlangsung.
  5. Mengganti tool atau alat potong pada magazine tool ketika mesin sedang dalamkeadan OFF.
  6. Membersihkan geram atau chip ketika mesin sedang dalamkeadan OFF.
  7. Jangan membuka pintu panel (bagian belakang mesin) pada saat mesin sedang beroperasi.
  8. Apabila terjadi anomaly atau hal hal yang tidak diinginkan pada saat mesin sedang beroperasi, segera hentikan mesin dengan menekan tombol Emergency Stop.
  9. Hentikan putaran mesin dan pergerakan meja maupun spindle sebelum memasuki mesin untuk penggantian part mesin, pembersihan, ataupun penyesuaian.
  10. Matikan mesin sebelum melakukan perbaikan mesin.
  11. Selalu membersihkan dinding taper (miring) pada bagian dalam spindle arbor. Kegiatan ini dilakukan dan diperhatikan agar keakurasian pemotongan cutter dapat terjamin.
  12. Pastikan pencekaman benda kerja dengan benar. Jika benda kerja di cekam pada fixture ataupun pada meja mesin, pastikan pencekamannya kuat.
  13. Perhatikan pada saat pengoperasian tombol panel. Jangan menekan tombol ataupun switch dengan memakai sarung tangan.
  14. Gunakan penarik geram untuk membersihkan dan menarik geram. Jangan menyentuh chips dengan tangan telanjang dan gunakan sarung tangan.
  15. Jaga kebersihan lantai dari ceceran oli, genangan air ataupun barnag-barang yang mngganggu di sekitar mesin.
  16. Pastikan hanya operator yang ditunjuk yang boleh mengoperasikan mesin.
  17. Jangan meletakkan tool dan alat perlengkapan di dalam mesin yang sedang beroperasi.
  18. Kembalikan tool dan alat ke tempat semula setelah dipakai.
  19. Jangan memakai perhiasan saat mengoperasikan mesin, seperti cincin, gelang, kalung maupun sejenisnya.
  20. Mengerti, hafal dan paham akan aturan keselamatan kerja

Biasakan berdoa sebelum bekerja

kursus cnc online gratis

Ikuti kelas kursus untuk menjadi Programmer CNC secara gratis di sini.

Dan manfaatkan peluang untuk mengikuti Magang Offline setelah mengikuti semua kelas kursusnya

Parameter Proses Pemakanan pada CNC? (2)

Parameter Proses Pemakanan pada CNC? (2)

Sobat kursus CNC, pada artikel kali ini saya akan melanjutkan tentang  Parameter Proses Pemakanan CNC.

Setelah kita membahas parameter yang pertama, maka selanjutnya kita akan membahas parameter 2 Parameter Proses Pemakanan CNC lainnya, yaitu:

2. Kecepatan potong (Vc)

VC adalah parameter pemotongan terdepan yang menawarkan gerakan wajib untuk operasi pemotongan. Kecepatan tangensial ini dapat memutar pahat atau benda kerja.

Satuan kecepatan potong dihitung dengan — (m/min) meter per menit dan dilambangkan dengan Vc.

Pada kecepatan rotasi yang sama, kecepatan pemotongan berkurang dengan bertambahnya jarak jari-jari dari sumbu rotasi. Jadi, kecepatan tertinggi dapat diperoleh di tepi benda kerja atau alat pemotong.

Misalnya, 295 RPM adalah kecepatan potong untuk berbelok. Kecepatan ini dapat diteruskan pada pemotong atau benda kerja dengan cara bolak-balik atau memutar yang sama.

Kecepatan pemotong atau benda kerja di pinggirannya disebut sebagai kecepatan pemotongan, baik dalam kasus benda kerja yang berputar atau alat yang berputar (seperti penggilingan, penggilingan, pengeboran). Namun, kecepatan pahat translasi atau kecepatan benda kerja memberikan kecepatan pemotongan yang diperlukan, di mana baik pemotong maupun pekerjaan material tidak berputar.

3. Kecepatan Umpan / pemakanan

Laju umpan adalah parameter pemotongan penting lainnya. Ini disediakan untuk membantu pergerakan alat pemotong terhadap pekerjaan material. Jadi, seluruh permukaan benda kerja dikerjakan menjadi produk dengan permukaan yang halus.

Umumnya, laju umpan diberikan secara tegak lurus terhadap kecepatan potong. Namun, sudut antara vektor umpan dan kecepatan pemotongan dapat menyimpang dari sudut kanan. Tingkat pakan ditunjuk oleh s.

Ini sebenarnya adalah gerakan pemotongan yang mendukung yang ditawarkan oleh kecepatan umpan, yang tujuan utamanya adalah untuk memotong lapisan material yang tidak diinginkan dari permukaan benda kerja. Laju umpan membantu menutupi seluruh area benda kerja dengan menggerakkan benda kerja atau perangkat pemotong.

Kesimpulan Parameter Proses Pemakanan CNC

Ini adalah diskusi singkat tentang kedalaman pemotongan, parameter yang terkait dengannya, serta strategi pemilihan nilai lainnya untuk memulai pemotongan. Jika Anda adlah seorang pemula di dunia operator mesin, maka artikel ini mungkin akan berguna untuk pekerjaan Anda.

Ikuti kelas kursus untuk menjadi Programmer CNC secara gratis di sini. Dan manfaatkan peluang untuk mengikuti Magang Offline setelah mengikuti semua kelas kursusnya

Parameter Proses Pemakanan pada CNC? (1)

Parameter Proses Pemakanan pada CNC? (1)

Sobat kursus CNC, pada artikel kali ini saya akan menjelaskan tentang  Parameter Proses Pemakanan pada CNC.

Tujuan akhir dari setiap proses pemesinan adalah secara bertahap memotong lapisan material dari sebuah dari benda kerja. Proses yang  mengurangi lapisan material ini merupakan jenis operasi pemesinan subtraktif. Jenis operasi pemesinan ini dapat saja berupa untuk memberikan bentuk, ukuran, dan akurasi tertentu. Yang kemudian pada benda kerja tersebut dilakukan penyelesaian yang cukup halus.

Gerakan simultan antara kedalaman pemakanan, kecepatan potong dan kecepatan pemakanan harus terjadi pada  suatu proses pemesinan. Ketiga parameter tersebut yang akan dapat   menghilangkan lapisan material yang tidak diinginkan dari pekerjaan dalam bentuk chip atau geram.

Mari kita bahas lebih mendalam tentang ketiga Parameter Proses Pemakanan pada CNC tersebut

1. Depth Of Cut

Kedalaman potong adalah gerakan potong berupa kedalaman material yang diperlukan untuk menghilangkan lapisan material dari sebuah benda kerja dengan pemesinan. Kedalaman potong diukur dalam milimeter (mm) dan istilah ini dilambangkan dengan t.

Kedalaman-potong umumnya diberikan pada sepertiga dari tiga arah tegak lurus (kecepatan potong, laju pemakanan, dan kedalaman potong, arah gerak ketiganya saling tegak lurus satu sama lain).

Berapa Kedalaman Pemotongan?

Kedalaman potong mengacu pada lebar lapisan logam yang dipotong dari benda kerja selama pemesinan. Jarak yang dihitung yang tegak lurus antara permukaan yang tidak dipotong dan permukaan benda kerja yang dikerjakan diambil. Kedalaman potongan dihitung dalam inci atau dalam milimeter (mm).

Efek Kedalaman Potong

Karena kedalaman pemotongan adalah salah satu dari tiga parameter yang diperlukan untuk pemotongan. Makanya nilainya akan mempengaruhi mempengaruhi kinerja pemesinan.

Beberapa efek umum dari depth of cut (DOC) pada kinerja pencocokan tercantum di bawah ini:

Jika kedalaman pemotongan lebih besar, maka itu menentukan MRR (Material Removal Rate) yang lebih besar. Pasalnya, MRR berbanding lurus dengan kecepatan potong, laju pemakanan dan DOC (kedalaman potong).

Oleh karena itu, produktivitas pemesinan dapat ditingkatkan dengan menerapkan kedalaman pemotongan yang lebih besar dan akibatnya biaya pemesinan dapat dikurangi.

Gaya potong didasarkan pada beban chip yang berbanding lurus dengan kedalaman potong. Oleh karena itu, semakin besar nilai kedalaman potong, semakin tinggi gaya potong yang dapat mempengaruhi kinerja operasi pemesinan dan menghasilkan getaran.

Jika kedalaman pemotongan lebih tinggi, maka dapat merusak alat pemotong dengan merusaknya secara menyedihkan, yang harus dihindari.

Selain di atas, nilai DOC juga mempengaruhi ketebalan chip, deformasi geser, jenis chip yang dihasilkan, dan banyak lagi, yang bertanggung jawab atas tindakan pemesinan dan menunjukkan kemampuan mesinnya.

Seleksi dan nilai kedalaman potong

Karena nilai DOC (kedalaman potong) adalah parameter paling signifikan yang bertanggung jawab atas kinerja keseluruhan operasi pemesinan dan ekonomi, kisaran optimal harus dipilih dengan tegas setelah mempertimbangkan faktor-faktor tertentu yang terkait dengan DOC. Umumnya, dalam tindakan pemesinan konvensional, nilai kedalaman potong berbeda antara 0,1 hingga 1,0 mm.

Ikuti kelas kursus untuk menjadi Programmer CNC secara gratis di sini. Dan manfaatkan peluang untuk mengikuti Magang Offline setelah mengikuti semua kelas kursusnya

Roughing Turning Cycle G71 (Siklus Pembubutan Rata Berulang  G71)

Roughing Turning Cycle G71 (Siklus Pembubutan Rata Berulang G71)

Halo sobat kursus CNC, pada artikel kali ini saya akan menjelaskan tentang Program Siklus Pembubutan Rata Berulang G71.

Dalam proses pemakanan pada bubut CNC,  ada pemakanan yang harus dilakukan  secara berulang-ulang untuk dapat mencapai ukuran panjang atau kedalaman tertentu benda yang diinginkan. Pemakanan berulang searah sumbu X. ini dapat kita baca pada artikel Roughing Turning Cycle G72.

Selain pemakanan berulang untuk panjang dan kedalamannya , ada juga Pembubutan rata berulang.

maksudnya adalah, pemakanan yang dilakukan berulang-ulang yang searah dengan sumbu Z mesin bubut. Untuk kode G program CNC nya adalah G71, seperti terihal pada gambar di bawah ini.

Pemakanan berulang diperlukan karena adanya keterbatasan depth of cut yang dimiliki oleh setiap alat potong.
Setiap jenis pahat akan memiliki kemampuan depth of cut yang berbeda sesuai dari bahan pembuatnya. Dari perbedaan yang dimiliki oleh setiap jenis pahat tersebut itulah, maka kita perlu melakukan pemakanan dengan kedalaman yang kecil-kecil namun konstan.

silahkan disimak pada video Program Siklus Pembubutan Muka Berulang G71 di bawah ini.

Macam kode G untuk Siklus Pembubutan Berulang

Dalam pemrograman proses pemakananyang berulang tersebut dapat disederhanakan menjadi satu siklus pemrograman.

Ada beberapa jenis siklus standar Fanuc yang membuat pemrograman lebihmudah:

G70  = Pembubutan Finishing

G71  = Pembubutan Roughing Diameter (searah sumbu Z)

G72  = Pembubutan Roughing Muka (Facing) ( searah Sumbu X)

Pembubutan Rata Berulang G71 adalah Proses pengerjaan kasar (roughing) kontur ke arah memanjang ( sumbu Z)

Penulisan Siklus Pembubutan Rata Berulang G71:

Format Penulisan G71 :

G71 U… R…;
G71 P… Q… U… W… F…;

Keterangan
Pada pemrograman G71 maupun G72 sama-sama terdiri dari 2 Blok program yang tidak dapat dipisahkan

Untuk Blok program pertama, berikut penjelasannya

Pada G71 ada huruf U, dan huruf ini merepresentasikan kedalaman penyayatan (Depth Of Cut) searah sumbu X 

Dan huruf R pada kedua kode G adalah sama yaitu merepresentasaikan  Jarak pembebasan penyayatan atau retract dalam milimeter

Kemudian pada Blok program kedua ada beberapa huruf, 

Berikut saya jelaskan tentang maksud huruf pada blok program tersebut

P : Nomor awalan kontur benda kerja ( sub Program)
Q : Nomor awalan pembebasan Pahat ( sub Program)

Untuk nomor P dan Q, kalian bebas menentukan yang penting nanti ketika digunakan atau dipanggil tetap konsisten terutama untuk G70 ketika proses finishing

Sedangkan U dan W yanga da di blok program kedua memilki arti berebedaU dan W disini dimaksudkan untuk allowance sebelum difinishing oleh G70 pada setiap sumbunya  yaitu
U : Allowance untuk sumbu X (diameter)
W : Allowance untuk sumbu Z (panjang)
Dan huruf  F merepresentasikan  Feeding yang digunakan ketika sedang dilakukan proses pembubutan.

Ikuti kelas kursus untuk menjadi Programmer CNC secara gratis di sini. Dan manfaatkan peluang untuk mengikuti Magang Offline setelah mengikuti semua kelas kursusnya

Pahat Potong Mesin Bubut CNC  Untuk Proses General

Pahat Potong Mesin Bubut CNC Untuk Proses General

Pahat Potong Mesin Bubut CNC

Saat ini dengan adanya berbagai macam pahat potong yang tesedia di pasaran untuk proses bubut CNC modern, mau tidak mau menuntut seorang operator mesin bubut CNC memiliki pengetahuan mengenai  tipe dan jenis pahat potong mesin milling dan bagaimana pisau potong tersebut dapat digunakan sesuai dengan proses pengerjaan miling yang dikehendaki.

Secara umum pahat potong Mesin Bubut CNC ditinjau dari segi geometrinya hampir sama dengan yang digunakan pada mesin bubut manual. Namun saat ini pahat potong untuk mesin bubut CNC  lebih banyak menggunakan pahat sisipan ( insert ) yang dapat dibongkar pasang . Insert biasanya terbuat dari bahan Carbide, CBN atau Ceramic yang dipasang pada dudukan pahatnya dengan cara diklem dan dikencangkan dengan skrup.

Keuntungan Menggunakan Pahat Sisipan

Berikut adalah keuntungan menggunakan pahat sisipan (insert) adalah sebagai berikut :

– Ketika salah satu sisi pahatnya sudah aus/ tumpul maka sisi yang lainnya masih dapat digunakan.

– Pahat sisipan dapat diganti dengan mudah dan cepat.

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa sisipan ( insert) biasanya terbuat dari bahan carbide, ceramic, cermet atau intan. Sistem sisipan / insert ini dapat diaplikasikan sesuai dengan proses bubut yang akan dikerjakan. Insert juga dilapisi berbagai macam bahan pelindung agar dapat memotong lebih cepat dan dapat bertahan lama.

Bentuk-bentuk Pahat Sisipan

Berbagai bentuk insert dapat dilihat pada gambar berikut :

Keterangan :

A = parallelogram 850      B = parallelogram 820   C = diamond 800  D = diamond 550

E = diamond 750                H = hexagon                   K = diamond 550   L = rectangle

M = diamond 860              O = octagon                   P = pentagon        R = round

S = square                           T = triangle                      V = diamond 350

W – trigon 800

Pada pemakaian insert, untuk meminimalisir defleksi dan kemungkinan getaran, maka insert perlu didukung dengan pahat pemegang/badan pahat yang kuat, kokoh dan terbuat dari baja tempa .

Jenis-jenis Pahat Pemegang

Berikut Jenis – Jenis Pahat Pemegang berdasarkan strandar ANSI :

Keterangan :

A = 0° side-cutting edge angle, straight shank

B = 15° side-cutting edge angle, straight shank

C = 0° end-cutting edge angle, straight shank (digunakan untuk proses pembubutan cutoff dan pembuatan alur)

D = 45° side-cutting edge angle, straight shank

E = 30° side-cutting edge angle, straight shank (digunakan untuk proses pembuatan ulir)

F = 0° end-cutting edge angle, offset shank (digunakan untuk proses pembubutan muka )

G = 0° side-cutting edge angle; offset shank

Segera ikuti kelas kursus gratis secara bertahap di sini, agar anda dapat mengikuti magang secara offline di dunia industri manufaktur. ini adalah salah satu partner industri kami yang saat ini menerima para siswa yang lulus dengan nilai memuaskan di program kursus kami.

Cara Mengerjakan Mesin Bor yang Benar

Cara Mengerjakan Mesin Bor yang Benar

Cara Mengerjakan Mesin Bor yang Benar

Sobat kursus CNC, pekerjaan mengebor sekilas mungkin dianggap sepele serta mudah dilakukan. Namun jangan sampai terkecoh dahulu dengan anggapan tersebut.

Mengebor tidak hanya sekedar membuat lubang saja, ya… tentunya membutuhkan ketelitian serta cara yang pas sewaktu melakukannya. Pada setiap media berbeda yang hendak dibor, membutuhkan karakteristik penanganan yang berbeda pula dalam proses pengeborannya.

Semisal cara mengebor tembok ataupun beton akan berbeda dengan cara mengebor kayu ataupun besi.

Berikut ini akan dibahas cara mengerjakan mesin bor yang benar :

Sebelum melakukan pekerjaan, lebih baiknya wajib memakai APD ( Alat Pelindung Diri ) antara lain :

Alat Pelindung diri untuk mesin bor duduk :

1.      Masker

Fungsi dari penggunaan masker pada saat pengoperasian mesin bor duduk yaitu agar debu yang dikeluarkan pada saat mengebor tidak masuk ke hidung ataupun mulut.

2.      Kaca mata

Fungsi dari penggunaan kaca mata pada saat pengoperasian mesin bor duduk yaitu agar mata tidak terkena percikan api pada saat menggerinda

3.      Earplug

Fungsi dari penggunaan earplug pada saat pengoperasian mesin bor duduk yaitu utnuk mengurangi suara yang begitu keras yang dikeluarkan mesin pada saat mesin sedang menyala.

4.      Topi

Fungsi dari penggunaan topi pada saat pengoperasian mesin bor duduk yaitu agar debu tidak menempel dirambut pada saat pengoperasian mesin bor.

Alat alat yang digunakan pada mesin bor antara lain :

1.      Meja (table) untuk mendudukkan perkakas bor sehingga memudah-kan
pengoperasiannya

2.      Kunci pengencang dan pengendor cak (chuck) atau penjepit mata bor
yang terpasang pada spindel

3.      Ragum, sebagai alat pencepit atau pemegang benda kerja agar tidak ikut
berputar

4.      Kuas berfungsi untuk membersihkan gram yang berserakan dimesin setelah melakukan proses pengeboran.

Mesin bor duduk merupakan hal yang terpenting didalam suatu perbengkelan yang tujuan atau fungsinya yaitu untuk membuat lubang. Berikut merupakan prinsip kerja dari mesin bor duduk.

Uraian Langkah Kerja pada Mesin Bor Duduk :

1.      Pemeriksaan awal :

·         Selalu gunakan APD (Alat Pelindung Diri) dengan benar dan baik sebelum melakukan pekerjaan.

·         Hindarkan terjadinya kebakaran akibat pengaruh arus listrik hubungan pendek :

a.       Periksa Saklar Mesin.

b.      Pastikan kondisi saklar OK.

c.       Tidak ada kabel listrik yang berserakan.

·         Pastikan jalan / putaran mesin berputar dengan baik.

2.      Persiapan tools dan sarana kerja :

  • Siapkan Mal yang sudah disediakan.
  • Siapkan mata bor sesuai dengan kebutuhan.

3.      Persiapan item dan standar :

  • Siapkan gambar untuk item yang akan dikerjakan.
  • Lalu siapkan material atau benda kerja yang akan di-bor.
  • Siapkan alat ukur.

4.      Penyetelan item yang akan dikerjakan :

  • Bersihkan semua kotoran yang berada disekitar mesin bor.
  • Bersihkan mall yang akan dipakai.
  • Pasang mall sebaik mungkin.
  • Pasang mata bor dan pastikan mata bor siap dipakai.
  • Posisikan mata bor dengan Hole Mall.
  • Kencangkan baut pengikat pada mall agar tidak terjadi pergeseran dan ketidakstabilan mata bor dengan hole mall.
  • Kemudian lakukan pengeboran dengan baik dan benar.
  • Setelah proses selesai maka jangan lupa untuk membersihkan mesin bor dengan kuas agar mesin bor selalu terawat.

Demikian cara mengerjakan mesin bor yang benar, dengan pengerjaan yang benar akan menjadikan kenyamanan dalam bekerja dan menghasilkan hasil benda kerja yang baik, benar dan berkualitas.

Sumber : ralali.com, mugyprasetyo.blogspot.com dan berbagai sumber

Bagian-bagian Mesin Bor

Bagian-bagian Mesin Bor

Sobat kursus CNC, apabila kita bekerja di perusahaan bidang manufaktur elektronika maupun lainnya dan di tempatkan di posisi semisal bagian pengeboran. Tentunya mesti mengetahui bagian-bagian mesin bor tersebut.

Saat ini ada beberapa jenis mesin bor, ada mesin bor duduk ada juga mesin bor tangan. Akan tetapi fungsi dan bagian utama kedua bor tersebut kurang lebih sama.

Artikel ini akan lebih menjelaskan tentang bagian bagian utama mesin bor. Hal ini bertujuan supaya lebih memahami cara menggunakan bor yang baik serta benar, dan ketika rusak pun bisa memperbaikinya.

Bagian-Bagian Utama Mesin Bor           

Base atau Dudukan

Base adalah penopang dari seluruh komponen mesin bor. Letak Base berada di paling bawah. Pemasangan Base mesti kuat sebab akan berpengaruh terhadap keakuratan pengeboran.

Column atau Tiang

Column atau Tiang komponen mesin bor yang dipakai sebagai penyangga ketika proses pengeboran. Bagian ini berbentuk silinder yang memiliki alur atau rel yang berguna untuk jalur gerak vertikal dari meja kerja.

Table atau Meja

Bagian ini dipakai untuk meletakkan benda yang hendak dibor. Meja kerja bisa disesuaikan secara vertikal supaya bisa mengakomodasi ketinggian pekerjaan yang berbeda maupun dapat berputar ke kiri serta ke kanan dengan sumbu poros pada ujung yang menempel pada tiang.  Pada bagian ini dilengkapi dengan pengunci atau Table Clamp yang berguna untuk menjaga meja supaya sesuai dengan posisi yang diinginkan.

Drill atau Mata Bor

Mata bor digunakan untuk membuat lubang. Mata bor yang kerap digunakan ialah mata bor spiral sebab daya hantar mata bor spiral sangat baik, serta bidang potongnya bisa diasah tanpa harus mengubah diameter bor.

Spindle

Bagian yang menggerakkan chuck atau pencekam, yang memegang atau mencekam mata bor.

Spindle head

Bagian ini merupakan rumah dari konstruksi spindle yang digerakkan oleh motor dengan sambungan berupa belt dan diatur oleh drill feed handle.

Drill Feed Handle

Drill Feed Handle  berfungsi untuk menurunkan atau menekankan spindle dan mata bor ke benda kerja.

Kelistrikan

Penggerak paling utama mesin bor ialah motor listrik. Untuk kelengkapannya dimulai dari kabel Power, kabel penghubung, sekring, lampu indicator, serta sakelar.

Sumber : ralali.com

Mesin Perkakas Konvensional : Mesin Bor

Mesin Perkakas Konvensional : Mesin Bor

Mesin Bor

Perkakas Konvensional Mesin Bor ialah alat yg dimanfaatkan guna membuat lubang, alur, peluasan, & penghalusan dengan presisi & akurat. Cara kerja mesin bor yakni dengan memutarkan alat pemotong yg arah pemakanan mata bor hanya terhadap sumbu mesin tersebut.

Fasilitas ini amat memudahkan tugas manusia dalam kehidupan sehari-hari ataupun dalam industri. Dalam pelaksanaannya pengeboran sesungguhnya adalah suatu poros yang berputar, dimana pada bagian ujungnya (bagian bawah) disambungkan mata bor yang dapat mengebor terhadap benda kerja yang di jepit pada meja mesin bor.

Jadi secara umum dalam pelaksanaan pengeboran suatu lubang pada benda kerja diperlukan suatu mesin bor yang bekerja baik dan teliti. Mesin dapat mengebor benda kerja secara terus menerus dan mempunyai kecepatan poros yang dapat disetel menurut kebutuhannya. Dan dapat dilakukan bermacam–macam pengeboran yang sesuai kebutuhan.

Dalam perkembangannya perkakas konvensional mesin bor terdiri dari beraneka type sesuai dengan kegunaan & fungsinya masing-masing. Berikut yaitu macam-macam type mesin bor :

Mesin Bor Tangan


Merupakan mesin bor yg pengoperasiannya dgn memakai tangan & wujudnya seperti pistol. Mesin bor tangan rata-rata diperlukan untuk melubangi kayu, tembok ataupun pelat logam.

Khusus Mesin bor ini tidak cuma dipakai untuk menciptakan lubang namun juga dapat dipakai untuk mengencangkan baut ataupun melepas baut lantaran di lengkapi 2 putaran yakni kanan & kiri. Mesin bor ini tersedia dalam beraneka ukuran, bentuk, kapasitas & juga fungsinya masing-masing.

Mesin Bor Duduk


Merupakan mesin bor yg wujudnya seperti sedang duduk. Mesin ini dipakai guna membuat lobang benda kerja dengan diameter kecil (terbatas hingga dengan diameter 16 milimeter).

Prinsip kerja mesin bor duduk ialah putaran motor listrik diteruskan ke poros mesin hingga poros berputar. Kemudian poros berputar yg sekaligus juga sebagai pemegang mata bor sanggup digerakkan naik turun bersama bantuan roda gigi lurus & gigi rack yg bakal mengatur tekanan pemakanan ketika pengeboran.

Bor Gantung

Bor Gantung Ialah Bor Yang cara Pemakaiannya digantungkan. Cara kerja bor ini sama dengan bor duduk hanya bentuknya saja yang berbeda.

Ingin memahami lebih jauh mengenai mesin bor? Silakan ikuti kelas kursus online di Kursus CNC. Dan Anda berkesempatan mengikuti program magang di perusahaan mitra Kursus CNC.

Proses Pemesinan pada Mesin Gerinda Silindris

Proses Pemesinan pada Mesin Gerinda Silindris

Proses Pemesinan Gerinda Silindris

Sobat kursus CNC, mesin gerinda silindris adalah alat pemesinan yang berfungsi untuk membuat bentuk-bentuk silindris, silindris bertingkat, dan sebagainya.

Mesin gerinda silindris memiliki empat gerakan utama pada saat beroperasi, yaitu:

  • Pertama, Gerak meja memanjang
  • Kedua Gerak putar benda kerja
  • Ketiga, Gerak putar roda gerinda
  • Keempat, Gerak pemakanan

Pada proses pemesinan yang dilakukan pada mesin gerinda silindris ini terdapat beberapa proses saat pengerjaan mesin gerinda.

Proses pemesinan yang dilakukan antara lain :

Pemilihan Roda Gerinda

Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan dalam  pemilihan roda gerinda yang akan dipergunakan pada proses  pemesinan, antara laian:

  • Sifat fisik benda kerja, menentukan pemilihan jenis butiran  abrasive. Tegangan tarik tinggi – Al2O3, tegangan tarik  rendah – SiC, Boron nitrid dan intan.
    • Banyaknya material yang harus dipotong dan hasil akhir yang  diinginkan, menentukan pemilihan ukuran butiran abrasive.
    • Busur singgung penggerindaan : busur singgung besar – roda gerinda lunak,  busur singgung kecil – roda gerinda keras.

Faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan roda gerinda: 

 Pertama, kecepatan putar roda gerinda

Kedua, kecepatan potong benda kerja  Konstruksi mesin

Ktiga, kecepatan potong adalah faktor yang berubah-ubah dan  mempengaruhi dalam pemilihan tingkat kekerasan roda gerinda

Perhitungan Teoritis pada Mesin Gerinda Silindris

Menghitung kecepatan putar roda gerinda

Dimana :

n     = kecepatan putar (rpm)

Vc   = kecepatan potong (mm/det)

d     = diameter roda gerinda (mm)

b.            Menghitung kecepatan putar benda kerja

                Dimana

                nw           = kecepatan putar benda kerja (rpm)

                vw                 = kecepatan potong benda kerja (mm/menit)

                d             = diameter benda kerja (mm)

Menghitung kecepatan gerak meja (feeding)

Dimana:

Ls             =  Kecepatan gerak meja (mm/menit)

nw          =  Kecepatan putar benda kerja (rpm)

S              = kec. pemotongan setiap putaran benda kerja  (mm/putaran).

Anda bisa mengikuti kursus online yang ada di Kursus CNC untuk lebih memahami proses pemesinan gerinda silindris ini. Dan Anda berpeluang mengikuti program magang di perusahaan mitra Kursus CNC.

Perhitungan Parameter Kerja Pemesinan pada Mesin Gerinda Silinder

Perhitungan Parameter Kerja Pemesinan pada Mesin Gerinda Silinder

Perhitungan Parameter Kerja Pemesinan pada Mesin Gerinda Silinder

Sobat kursus CNC, seperti diketahui bahwa mesin gerinda silinder adalah alat pemesinan yang berfungsi  untuk membuat bentuk-bentuk silindris, silindris bertingkat, dan  sebagainya.

Gerakan-gerakan utama

Mesin gerinda silindris memiliki empat gerakan uatama pada saat  beroperasi, yaitu:

  • Pertama, gerak meja memanjang 
  • Kedua, gerak putar benda kerja 
  • Ketiga, gerak putar roda gerinda 
  • Tearkhir, gerak pemakanan

Faktor yang mempengaruhi tingkat kekerasan roda gerinda: 

Kecepatan putar roda gerinda

Kecepatan putaran roda gerinda sudah ditentukan oleh pabrik pembuat dan langsung dicantumkan pada roda gerinda. Nilai kecepatan tersebut berlaku untuk diameter roda gerinda yang baru. Untuk roda gerinda yang sudah dipakai di mana ukuran diameternya sudah berkurang maka kecepatan kelilingnya pun akan menurun. Oleh karena itu kecepatan keliling harus dijaga tetap dengan cara menyesuaikan kecepatan putaran.              

Kecepatan potong benda kerja  Konstruksi mesin

Kecepatan potong adalah faktor yang berubah-ubah dan  mempengaruhi dalam pemilihan tingkat kekerasan roda gerinda Kecepatan potong adalah suatu harga yang diperlukan dalam menentukan kecepatan pada proses penyayatan atau pemotongan benda kerja. Harga kecepatan potong tersebut ditentukan oleh jenis alat potong dan jenis benda kerja yang dipotong.

Faktor yang mempengaruhi harga kecepatan potong :

1.       Bahan benda kerja/material

Semakin tinggi kekuatan bahan yang dipotong, maka harga kecepatan potong semakin kecil.

2.       Jenis alat potong

Semakin tinggi kekuatan alat potong maka harga kecepatan potong semakion besar

3.       Besarnya kecepatan penyayatan

Semakin besar jarak penyayatan maka kecepatan potong semakin kecil

4.       Kedalaman penyayatan

Rumus untuk menentukan kecepatan potong adalah :



dimana :

Vs           =             kecepatan potong dalam m/menit

d             =             diameter pisau dalam mm

S              =             kecepatan penyayatan dalam mm/menit

a. Menghitung kecepatan putar roda gerinda

Dimana :

n    = kecepatan putar (rpm)

Vc  = kecepatan potong (mm/det)

d    = diameter roda gerinda (mm)

b.    Menghitung kecepatan putar benda kerja

Dimana :

nw           = kecepatan putar benda kerja (rpm)

Vw                   = kecepatan potong benda kerja (mm/mnt)

d               = diameter benda kerja (mm)

c.  Menghitung kecepatan gerak meja (feeding)

Dimana :

Ls             = kec. gerak meja (mm/mnt)

Nw         = kec. putar benda kerja (rpm)

S              = kec. pemotongan setiap putaran benda kerja  (mm/putaran).

Itulah Perhitungan Parameter Kerja Pemesinan pada mesin gerinda silindris. Jika Anda membutukan jasa pembuatan spare part custom, jasa bubut cnc, milling cnc, die casting, molding dan pengerjaan pemesinan lainnya. Hubungi PT Sentra Teknika Prima yang sudah berpengelaman di jasa pemesinan sejak lama.

Kursus CNC adalah situs e-learning untuk kamu yang ingin belajar mesin CNC dari dasar hingga mahir.

Home

Course

Article

Contact Us

Ruko Pondok Hijau Blok A5 No 11
Pengasinan Rawalumbu
Kota Bekasi 171115
cs@kursuscnc.com